Friday, January 14, 2005

Kehidupan: KETIKA KEHIDUPAN MENDIDIKU

NYANYI SUNYI

nyanyiku nyanyi sunyi...
kuhimpun nada
kurajut tata
kubiarkan hati mendendangkannya...
semua di dalam ku

masih tentang cerita duka
ketika yang terkasih bertiwikrama
dari pramesti ke dewi durga
menjadi perupa dan peluka
tersapih dari rasa

terlantun di tengah sepi
dialasi rasa onak di hati
didengar hanya oleh ratri
diiringi senandung bau pertiwi




MENGENAL HATI

adakah aku nggak mengenal pernik hati manusia?
adakah aku nggak paham tata hati yang manusiawi?
adakah aku nggak bisa membaca hatiku sendiri?

hati yang kukira hening, bening dan wening
ternyata nggak kukenali...
mrucut dari genggaman pemahamanku
jauh dari semua yang kupelajari tentang pernik hati manusia,
tentang kemanusiaan....

adakah hati bisa menikamti keindahan sementara dia menebar luka?
adakah hati bisa mencinta tulus sementara dia menginjak dan melukai hati lain?
kalaupun ada, dan sepertinya ada
aku ingin mengenali strukturnya
begitu komplekskah wajah hati manusia?




TERJAGA

Kurelakan ketika bayang-bayang kalian merenggut ranah sadarku,
kurelakan......
Juga ketika mereka menyelundup, menggigit, dan menoreh-lukiskan bilur-bilur luka di setiap dinding sendi sadarku
Kurelakan pagi dan malamku disapa oleh dera bayang kalian, juga setiap celah detak-detik sepanjang hariku....

aku relakan, karena engkau pramestiku.....
aku relakan, karena aku toch bisa berteduh di serambi bobokku.....

Namun...
sejengkal ranah resistensikupun kalian renggut,
bayang kalian sering menyelundup di sana,
di ruang paling pribadi
di relung pemberi resistensi,
di bilik penuh pori-pori untuk mencipta katarsis dan energi baru
semakin kuat kutampik, semakin keras bayang itu memaksa.....
semakin banyak idol-idol baru kucipta, semakin tegas bayang-bayangmu.

aku membuat kredo dan litani baru...
"dia bukan orang baik"
"kalau di orang baik, dia nggak akan seperti itu"
"dia egois"
"dia nggak stabil"
"dia inconsiderate"
"dia bisa melukai dan melumat siapa saja"...hanya soal musim yang berbeda...

Biarpun buruk idol-idol yang kucipta, hatiku nggak pernah berhenti mencinta
karena hatiku hanya satu, juga wajahnya.....
dididik hanya untuk mencinta, dan untuk sekali mencinta...

"pramesti" jangan tatap bilur-bilur ini,
mata, rasa, dan kesadaranmu pun nggak sanggup menelusurinya.
Aku sering mencoba menguntit jalan-jalannya, tapi dia hilang di telan kepekatan dan kedalaman....
sampai aku sendiripun tersesat dirimba adaku....

ketika bilik kecilku pun kau renggut, kemana aku harus berteduh.....


NANG
Chicago, 02.28 am, ketika tidurku pun kalian renggut....