Friday, December 23, 2005

Hanya kedalaman

bukan untuk pertama kali dinding-dinding dan dingin menemaniku,
ketika adaku tergolek terasing dari ada ada yang lain.
kutoleh kedalaman, sekedar untuk menghitung seandainya ada yang tersisa
nafasku membuat adaku masih menggeliat
mata hati dan kebiasaan menghitung samar-samar menawarkan kejora

esok sebuah misteri dikenang, dirayakan
mungkin hanya satu dua yang sungguh merayakan
di tengah laksa jiwa jiwa yang mulai mengering
bak ilalang2 yang hanya mampu mengibaskan tubuh mereka
membahasakan detak-detak kerinduan yang terhimpit, tersisa

wahai mentari, wahai surya, wahai kehidupan
apakah cukup menyalahkan ilalang-ilalang yang semakin mengering itu?
apakah cukup menanti mereka bertunas dan menghijau lagi
mengapa tidak kau kirim hujan?
mengapa tak kau hampiri kami dengan tanda?
Bagitu mahalkan sebuah tanda yang jelas?

..Philly...23 dec...