Friday, January 21, 2005

Sejenak

Kuhampiri sudut kemanusiaanku, sambil tidak "nyambi" apa-apa,
kudekati tebing-tebingnya, kusimak detail-detailnya,
kuciumi lembut kuncup-kuncup tersembunyi yang lelah tertutup,

oleh ide-ide, oleh tata tertib, oleh tata nilai, oleh tanggung jawab, oleh tradisi, oleh ambisi, oleh pretensi,
masih ada kuncup itu,
dari tatapanya tercermin: dia lama tercecer, terbungkam, terabaikan....

Haruskah kuncup itu "ditertibkan"? Adakah yang lebih tinggi dari kuncup-kuncup itu, sementara yang ilahi berhuni di sini....di dalamnya?!?!

Nang