Thursday, February 24, 2005

lupa lagi

hari ini lupa lagi....
setelah beberapa minggu lalu lupa misa di susteran, hari ini mestinya misa di paroki...
mata melihat kalender hari kamis, tapi yang masuk di benak dan kesadaran hari Jumat...
kadang pikiran ini rasanya nggak "klik"....
tapi ya cuek aja, nggak ada keinginan untuk minta maaf.....
ada apa dgn aku?

Wednesday, February 23, 2005

interiority

While inner melody is not there.....
Our heart can never dance.....

Wednesday, February 16, 2005

Semua berhenti

Mengapa semuanya berhenti...
kreatifitasku untuk berpikir dan menuangkan ide
inisiatifku untuk berprakarsa
konsernku terhadap masalah publik
passionku untuk terlibat
ketekunanku untuk membangun kedalaman
kegemaranku untuk melayani
kesabaranku untuk memahami
kerelaanku untuk turut menanggung beban sosial
kecenderunganku untuk bergaul dan punya kehidupan sosial
kesegaran dayaku untuk mencinta
kemauanku untuk minta maaf
kerajinanku untuk menyemaikan tunas baru

adakah ini wajah dari ketidak percayaanku terhadap kehidupan?
atau saatku untuk keluar dari kelopak eksistensiku?

...teralu lama "kau" biarkan aku.........

"hatred cannot murder love and life; apathy does it!"

Tuesday, February 15, 2005

Nulis saja...

Aku rindu berdoa,
dengan harapan yang hidup, segar, dan dinamis.
Aku rindu bersahabat,
dengan ketulusan, kemauan untuk saling menopang dan menumbuhkan.
Aku rindu tertawa lepas,
tanpa dibebani kekeruhan dalam diri, pretensi, atau aneka bentuk represi.
Aku rindu menyanyi,
bersama teman-teman, sekedar mengisi waktu, mengendorkan urat-urat dari ketegangan, dan untuk mencipta suasana hangat.
Aku rindu bekerja,
bersama dan untuk banyak orang.
Aku rindu relaks,
sambil berbagi kisah dan cerita.

...semua berawal setelah "gegar" itu...........

Sunday, February 13, 2005

Hari biasa....

Hari ini hampir kuakhiri lagi. Seharian mendung, hujan. banyak pekerjaan belum selesai. tetapi banyak hal baik sudah tak jalankan. Ngobrol dengan teman, membantu seseorang yang membutuhkan bantuan, menyiapkan misa, pemilihan pengurus baru untuk komunitas. Hal-hal yang biasa, tetapi tetap menghiasi hari. Mudah-mudahan hari esok berjalan lebih baik...itu saja doaku.

Saturday, February 12, 2005

Perhatian

Berilah perhatian yang menumbuhkan, sehat, wajar, secukupnya.....
kalau tidak,
mereka akan menagih,
dan akhirnya memakanmu....
sampai darahmu habis...dan melenggang meninggalkanmu....
itulah kedalaman kekosongan manusia akan kebutuhan perhatian....

Surat untuk sahabat yang "menghilang"

Kamu dimana? Sehat-sehat saja kan? Bagaimana dengan Gatot and Joe? Dimana mereka sekarang? Terakhir aku mendengar G di Jakarta dan J di Bali? Terus konon kamu di Jogja dengan keluargamu??!!??

Lama kamu menghilang. Mungkin 8 tahun, 10 tahun, 12 tahun? Aku nggak ingat persis, tetapi sepertinya kamu menghilangkan jejak, sengaja menghindar untuk dihubungi, juga oleh teman-temanmu?!? Aku hanya khawatir kalau ada apa-apa dengan kamu, mungkin tidak secara fisik atau finansial, tetapi mungkin dalam aspek hidup yang lain.

Aku mencoba menelpon rumah tetapi agaknya nomornya sudah ganti, atau kalian sudah pindah semuanya. Aku mencoba mencari email Joe dan mengirim pesan, tetapi emailnya sudah tidak aktif, sehingga pesanku kembali.

Hari-hari ini aku ingat kamu, ingat Joe dan Gatot. Banyak kisah ingin kubagi. Seperti dulu. Aku rindu membaca puisi-puisimu. Aku rindu menikmati caramu menyusun kata-kata dalam surat atau tulisan yang selalu apik. Aku rindu pergi ke Jumbo Juice sama kamu, Joe dan Gatot. Aku rindu melihat kamu Joe dan Gatot menghadiri misaku, sambil ngobrol setelah misa atau pergi maem di luar.

Aku berdoa supaya tidak terjadi apa-apa terhadap kalian. Semoga kamu dan kelurgamu diberkati. Semoga Joe dan Gatot juga demikian. Mudah-mudahan kita bisa ketemu karena sepertinya kamu yang bisa mengerti kisahku. Di usia tua mungkin......

.....ketika rindu ngobrol dengan sahabat.......

Thursday, February 10, 2005

Kehidupan-Bahasa

Kehidupan..............
selalu lebih mendalam daripada apa yang bisa dilukiskan oleh bahasa,
selalu lebih kompleks daripada apa yang mampu diurai dengan aneka kategori,
selalu lebih agung dan misterius daripada apa yang bisa disujudi dan dicerna oleh budi,

pengalaman jatuh, sakit hati, kecewa, terpukul, pahit.....tidak pernah bisa diselami, dikuras, dan dituturkan kedalamanya.
pengalaman gembira yang otentik, yang mengubah, menumbuhkan dan menebus.... tidak pernah cukup diwadahi dan dirayakan dengan aneka macam bentuk ekpresi.

Memang bahasa memberi akses ke kedalaman, tetapi tidak akan pernah mampu menguak dan menguras seluruh kedalaman.


"...most experiences are unsayable, they happen in a space that no word has ever entered" -Rainer Maria Rilke.

Wednesday, February 09, 2005

Datar

Hari ini datar....
Kucoba bangun lagi
Perlahan....
Menanggapi tawaran hari-hari menjelang....



Friend, hope for the truth while you are alive.
Jump into experience while you are alive!
Think...and think..while you are alive.
What you call "salvation" belongs to the time before death.

If you don't break your ropes while you're alive
do you think
ghosts will do it after -Kabir

...ikutan Lisa....

Monday, February 07, 2005

Rumah Kita

Selalu ada waktu untuk rindu pulang. Tetapi ketika kita mencoba pulang, "rumah" kita sudah bergeser, dan tidak ditempatnya lagi. It has moved to somewhere else. "Rumahku" tidak statis, dia juga tumbuh, bergerak dan berproses.... We can still come home to where or whom we now belong anyway.


"There is no house like the house of belonging" -David Whyte

Maju!

Kuingin seperti mesin,
bisa maju terus, meringsek...
tiada tersendat oleh rasa dan hati

Hari biasa

Mentari tak tawarkan kerling dan kehangatan....
Hari berat kujalani lagi....
Semoga lebih baik.....
Kuingin hidupku seluruhnya jadi senandung berontak tiap ketidak adilan...

Sunday, February 06, 2005

Berhati-hati....

.....kalau anda berdendang dan menari......
simaklah ke bawah.....siapa tahu hanya mayat-mayat tak berdaya yang menjadi tumpuanmu.....
Simaklah bayang-bayang terkulai itu..satu..dua..tiga.....
mereka masih bernafas, tetapi jiwanya terkoyak, hati dan hidupnya mengering....

Sakura

Kutatap kuncup "sakura". Kunihilkan ruang dan waktu. Sakura hadir. Detail. Indah. Anggun. Senyum. Tulus. Bening. Semua yang telah menawan jiwaku. Kali ini kutangkap detail yang lain. Ia berkisah. Kehidupan yang keras dan penuh tipu menghisapnya. Membiusnya. Sakura terlena. Termakan oleh angkara, terhempas, dicampakkan, dan dia sendiri harus menjinjing semuanya.

Dukamu dalam. menghujam. enggan aku turut menjenguknya, karena aku pernah terperosok di sana. Tidak hanya tubuhmu yang terkena, tetapi juga diri dan jiwamu, termakan oleh semua yang menyertainya.
Kau tawarkan senyum. sedikit. tuk bertutur ke sahabatmu ini "I will be fine". Sakura, aku terharu dan bangga dengan kuat mu. Tetapi jangan tahan airmata dan tangismu hanya untuk membuat sahabatmu senang. Tumpahkan airmatamu sampai angin menyekanya, pekikkan teriak protesmu, sampai sunyi mengantunginya. Dengungkan tangismu, sampai mereka yang hanya tahu berria-ria mendengarnya.

Jika belum mampu melupakan atau memaafkan, janganlah dipaksakan. Karena itu hanya menyisakan luka. Kehidupan kadang memang begitu. Kalau seluruh tubuhmu ingin berontak dan menikam balas, lakukan saja. Tetapi kalau semua usaha tak berguna, diamkan saja, sampai kehidupan malu menatapmu.

Akupun belum bisa menawarkan apa-apa. Tetapi mudah-mudahan kita melihat misteri yang tidak akan pernah mampu dilihat oleh mereka-mereka yang disana. Mudah-mudaha ini bukan sekedar penghiburan, untuk lari dari kedalaman ini.

Sakura, jangan biarkan layu wajahmu. Andaikan kehidupan tetap diam, tidak ada salahnya kita tetap tersenyum. Siapa tahu untaian senyum kita justru menghibur kehidupan, yang mungkin sudah letih menyaksikan semua kisah yang dikandungnya.

.....diam menemani sahabat yang berduka..dalam!

Saturday, February 05, 2005

Rindu apa?

Kurindu pulang..........
dimana rumahmu?
Kurindu berdendang........
apa nadamu?
Kurindu bertandang.........
siapa sahabatmu?
Kurindu datang...........
apa eventmu?


Kurindu pergi......
kemana sukamu?
Kurindu bernyanyi.....
apa lagumu?
Kurindu berhenti.....
dimana tempat teduhmu?
Kurindu menepi.....
dimana sauhmu?




Friday, February 04, 2005

Sekedar Mengenang......

Ku kenang "malam" itu. Sungguh kelam. Seberkas cahayapun tiada berani mengintip. Langit dan bumi tetap diam, tak berani menghibur atau sekedar menyapaku. Ranting dan daun berpura tetap menari, sekedar untuk berpaling dan menghindar bertatapan dengan kedalaman kelamku. Air resistensi tidak menetes lewat kelopaknya, tetapi mengalir semampunya dari celah setiap pori adaku.
Ku tengadah.....kosong;
Ku menoleh..... sunyi;
Ku menunduk...bayangkupun tak mampu disuguhkan oleh pertiwi.

Dari kejauhan terlantun samar sorak kemenangan. Celebration......! Sorak-sorai yang hadir dalam dinding-dinding imagi. Sorak-sorai dalam gambar-gambar produksi.

Kusimak para pemeranya. Hanya bilangan topeng-topeng menari, tak bertuan. Wajah hatipun tak terukir di sana. Lupa terbawa ketika bilangan topeng bergegas tergesa.

Kuiri bangsa Israel, biarpun sering yatim piatu, mereka masih ditemani berkas cahaya di hati..biarpun kadang redup dan hampir mati dipeluk angin....

Gelap konon sekedar absenya terang.....
seperti malam sekedar alpanya mentari.....
tetapi kalau terang pun tak pernah terlahirkan...non-existence....dengan pedoman apa harapan pergi melangkah.....

apakah makna eksistensi...dedikasi...kesetiaan...ketulusan....kesungguhan...kejujuran...?
bagaimana dan mulai dari mana membangun sendi-sendinya.....?

Agaknya inilah giliranku untuk diam, dan menepi.......................


gelap

Masalah bangsaku semakin menumpuk dan tak terselesaikan, korupsi, arogansi militer-pejabat-orang berduit-mayoritas (agama), infrastruktur yang semakin buruk, pendidikan yang ganti-ganti kebijakan, penanganan tsunami, pengusiran TKi dari Malaysia, nasib menggantung dari WNI di Amerika dll.

Sementara pejabat tidak pernah belajar dan berhenti dari kebiasaan korup. Bikin proyek, penyimpangan dana, mark-up, setoran-upeti, dan sejuta bentuk korupsi dan pungli lainya.

adakah tersisa pemimpin yang masih tulus, yang peduli dengan nasib orang-orang melarat?
adakah pemimpin yang masih punya sense of crisis?
adakah pemimpin yang masih punya dedikasi, komitmen, dan tanggung jawab?
adakah pemimpin yang masih bisa menanggalkan fanatisme kelompok atau agama?
adakah......?

Thursday, February 03, 2005

Belajar

Andaikan mungkin ingin ku hapus kisah "malam" dari serambi hidupku. Kisah yang "menggeser" peta dan struktur diriku. Yang menaruh dan meninggalkan gurat di sudut hati. Tetapi mestinya setiap nafas pernah belajar, bangun...tertatih... dan tiada henti belajar melenggang lagi.....karenanya soalnya bukan menghabus dari kisah kehidupan, tetapi memaknainya supaya menjadi lebih cermat, lebih dekat dengan rahasia kehidupan, lebih dekat dengan sudut-sudut lautan hati, dan akhirnya.... belajar untuk memeluk semua wajah kehidupan.....sambil mengenali setiap pernik dan nuansanya......

Wednesday, February 02, 2005

Pagi

Kutatap pagi. Diam. Momen yang menjadi terbiasa tidak kumaknai dan nikmati. Pagi yang dulu biasa mendidikku untuk dekat dengan alam, akrab dengan keagungan sunyi dan keindahan. Kusadari, aku sudah jauh berjalan. Meninggalkan masa lalu beserta diriku yang lampau. Sisa-sisa rekaman dibenak dan hatipun hanya tertangkap samar. Kukenang saat anak-anak, ku hadirkan saat tumbuh remaja dan dewasa.....dan saat itu pagi terasa agung. Kembali berdiam dan pulang ke masa lalu memang menenangkan, seperti air yang didiamkan di sebuah gelas, karena lampau adalah bagian dari diriku sekarang.... Dan pagi memang harus diteguk dengan diam dan sujud.....